حَدَّثَنَا يَحْيَى
بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ مُعَلَّى بْنِ زِيَادٍ عَنْ
مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنَاه قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ
حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ الْمُعَلَّى بْنِ زِيَادٍ رَدَّهُ إِلَى مُعَاوِيَةَ
بْنِ قُرَّةَ رَدَّهُ إِلَى مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَدَّهُ إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
و حَدَّثَنِيهِ أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ
Maksudnya:
Telah
menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengkhabarkan kepada kami
[Hammad bin Zaid] dari [Mu'alla bin Ziyad] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari
[Ma'qal bin Yasar] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Telah
menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami
[Hammad] dari [Al Mu'alla bin Ziyad] ia mengembalikannya ke [Mu'awiyah bin
Qurrah] ia mengembalikannya ke [Ma'qal bin Yasar] ia mengembalikannya ke nabi
s.a.w bersabda: "Ibadah saat terjadi pembunuhan
seperti hijrah menujuku." Telah menceritakannya kepadaku [Abu Kamil] telah
menceritakan kepada kami [Hammad] dengan sanad ini dengan matan serupa.
(Sumber: Sahih Muslim, Kitab Fitan, Bab Kelebihan
Beribadat Di Saat-Saat Huru-Hara, No hadith: 2948)
Faedah Daripada Hadith:
Sememangnya
tabiat manusia itu apabila ditimpa sesuatu kesulitan, mereka akan mengadu untuk
melakukan sesuatu ibadat.
Mereka
akan berkata, jika kesulitan ini tidak terjadi pasti aku akan lebih mudah untuk
melakukan sesuatu ibadat. Namun, apabila keadaan semakin baik, mereka akan
terus lupa untuk melakukannya. Orang yang mampu beribadat dan menunaikan
kewajipan agamanya di saat-saat yang penuh dengan huru hara dan gangguan dari
segenap penjuru, dan mampu mengingati Allah s.w.t di saat-saat orang lain lupa
dan di sibukkan dengan perkara-perkara yang melalaikan.
Mereka
akan diberikan pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum
Muhajirin di zaman Rasulullah s.a.w. Mudah-mudahan kita termasuk di kalangan
mereka yang mampu beribadat walaupun di dalam keadaan dan suasana yang sangat
menyibukkan, dan mudah-mudahan kita mendapatkan pahala besar yang telah
dijanjikan oleh Rasulullah s.a.w tadi.
Rujukan:
Imam
Yahya Bin Syarif An-Nawawi. 2000. Shahih Muslim Bi Syarah Nawawi. Pentahqiq:
Muhammad Fuaad Abdul Baqi. Juzuk 18. Beirut, Lubnan. Halaman 70.Muhammad Idris
Al-Marbawi. 2008. Bahru Al-Madzi Syarah Mukhtashar Shahih at-Tirmidzi. Pengalih
Tulisan: Noraine Abu. Juzuk 15. Kuala Lumpur. Halaman 156-157.
No comments:
Post a Comment