Saturday, May 9, 2015

KELEBIHAN BERIBADAT DI SAAT-SAAT HURU-HARA

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ مُعَلَّى بْنِ زِيَادٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنَاه قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ الْمُعَلَّى بْنِ زِيَادٍ رَدَّهُ إِلَى مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ رَدَّهُ إِلَى مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَدَّهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ و حَدَّثَنِيهِ أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ

Maksudnya:
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya] telah mengkhabarkan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Mu'alla bin Ziyad] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [Ma'qal bin Yasar] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Telah menceritakannya kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Al Mu'alla bin Ziyad] ia mengembalikannya ke [Mu'awiyah bin Qurrah] ia mengembalikannya ke [Ma'qal bin Yasar] ia mengembalikannya ke nabi s.a.w bersabda: "Ibadah saat terjadi pembunuhan seperti hijrah menujuku." Telah menceritakannya kepadaku [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dengan sanad ini dengan matan serupa.


(Sumber: Sahih Muslim, Kitab Fitan, Bab Kelebihan Beribadat Di Saat-Saat Huru-Hara, No hadith: 2948)

Faedah Daripada Hadith:

Sememangnya tabiat manusia itu apabila ditimpa sesuatu kesulitan, mereka akan mengadu untuk melakukan sesuatu ibadat.

Mereka akan berkata, jika kesulitan ini tidak terjadi pasti aku akan lebih mudah untuk melakukan sesuatu ibadat. Namun, apabila keadaan semakin baik, mereka akan terus lupa untuk melakukannya. Orang yang mampu beribadat dan menunaikan kewajipan agamanya di saat-saat yang penuh dengan huru hara dan gangguan dari segenap penjuru, dan mampu mengingati Allah s.w.t di saat-saat orang lain lupa dan di sibukkan dengan perkara-perkara yang melalaikan.

Mereka akan diberikan pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah s.a.w. Mudah-mudahan kita termasuk di kalangan mereka yang mampu beribadat walaupun di dalam keadaan dan suasana yang sangat menyibukkan, dan mudah-mudahan kita mendapatkan pahala besar yang telah dijanjikan oleh Rasulullah s.a.w tadi.

Rujukan: 

Imam Yahya Bin Syarif An-Nawawi. 2000. Shahih Muslim Bi Syarah Nawawi. Pentahqiq: Muhammad Fuaad Abdul Baqi. Juzuk 18. Beirut, Lubnan. Halaman 70.Muhammad Idris Al-Marbawi. 2008. Bahru Al-Madzi Syarah Mukhtashar Shahih at-Tirmidzi. Pengalih Tulisan: Noraine Abu. Juzuk 15. Kuala Lumpur. Halaman 156-157.


No comments: